Kemitraan VS Kolaborasi
Menyulam Jejak Menuju Masa Depan
Selamat jumpa kembali dengan podcast INIKOPER atau Inspirasi Untuk Komunitas Perubahan. Saya Dani Wahyu Munggoro dari INSPIRIT atau Inspirasi Tanpa Batas, Kembali ingin berbagi cerita, bagaimana menyulam jejak menuju masa depan melalui Kerjasama dan Kolaborasi.
Setiap cerita yang kami bagi, setiap pengalaman yang kami tuangkan, adalah harapan kami untuk membimbing komunitas perubahan menuju tujuan-tujuan yang mereka impikan. Pada pagi ini, kita akan memasuki lorong berbeda, yaitu perbedaan yang menarik antara ‘Kemitraan’ dan ‘Kolaborasi’.
Mari mengingat kembali, saat-saat dalam perjalanan ini, terutama di era 1990-an, ketika ketegangan menghadang hubungan antara; Masyarakat dengan Pemerintah, Masyarakat dengan Perusahaan atau Perusahan dengan Pemerintah. Tensi yang tinggi dan cenderung menjurus pada konflik ketika itu, pada gilirannya melahirkan situasi yang rumit, dimana suasana dipenuhi dengan ketidaksepakatan dan kekurangan kepercayaan, yang membuat kolaborasi terasa jauh dari jangkauan. Namun, justru pada titik ini, suara-suara yang mendorong kolaborasi terus beresonansi.
Mari kita memahami bahwa di balik kedua konsep ini—kemitraan dan kolaborasi—terkandung makna yang dalam. Meskipun sering kali dianggap mirip, keduanya memiliki identitas yang unik dan menyimpan inti yang berbeda.
Kemitraan tumbuh dari akar saling menghargai atau mutual respect. Keharmonisan menjadi dasar kemitraan, di mana konflik dihindari demi menjaga keselarasan. Di sisi lain, kolaborasi terbangun di atas dasar saling percaya atau mutual trust. Percakapan dalam kolaborasi memerlukan waktu yang lebih lama dan jauh lebih mendalam.
Di dunia kemitraan, transparansi menjadi elemen krusial. Jika terdapat hal yang disembunyikan, makna kerjasama pun bisa pudar. Di sisi lain, kolaborasi menuntut kita menghadapi konflik dan perbedaan secara terang-terangan. Proses ini menjadi penting untuk membangun fondasi kepercayaan yang kokoh.
Perbedaan esensial lainnya adalah di dalam tujuan dan nilai bersama. Kemitraan lebih menekankan pada tujuan bersama, sementara kolaborasi lebih pada nilai bersama. Di kolaborasi, pembahasan mengenai prinsip-prinsip dasar dan nilai-nilai yang akan mengarahkan langkah-langkah kolaboratif menjadi sangat penting.
Lebih dalam lagi, kolaborasi mengajarkan tentang interdependensi atau ketergantungan. Di dalam kolaborasi, kita menyadari bahwa kita membutuhkan satu sama lain untuk berhasil. Ini lebih kuat daripada kerjasama, di mana kita masih bisa bergerak sendiri.
Namun, kemitraan dan kolaborasi memiliki tempat yang tak tergantikan dalam dunia perubahan. Melalui kolaborasi, ide-ide baru lahir dari perbedaan pandangan. Di kemitraan, ide-ide yang sudah ada dikembangkan untuk mencapai tujuan bersama.
Tetapi, ingatlah bahwa kolaborasi tanpa kerjasama dapat mengarah pada “groupthink,” di mana keragaman ide terabaikan. Sebaliknya, kerjasama tanpa kolaborasi berisiko menghasilkan perpecahan karena perbedaan nilai-nilai.
Dalam dunia yang terus berubah dan penuh ketidakpastian, pendekatan kemitraan dan kolaborasi menjadi kunci sukses. Keduanya saling melengkapi dan membentuk fondasi yang kuat untuk menghadapi perubahan yang kompleks.
Inilah pesan INIKOPER kali ini. Melalui berbagi inspirasi dan pengetahuan ini, kita memberi dukungan bagi komunitas perubahan dalam perjalanan mereka.
Sampai jumpa pada edisi mendatang, dan mari kita terus bersama-sama mengukir jejak menuju masa depan melalui kemitraan dan kolaborasi.