Psikologi Perubahan Sosial

Oleh Dani Wahyu Munggoro
Saya akan memandu Kelas Kreatif #66 tentang Psikologi Perubahan Sosial. Tamu Belajar kali ini, seorang kawan lama. Noer Fauzi Rachman.
Ia seorang Sarjana Psikologi dari Universitas Padjadjaran. Kemudian melanjutkan studi doktoral di Environmental Science, Policy and Management, University of California, Berkeley, USA.
Saya berkenalan dengan Oji, biasa saya memanggilnya, saat Ia menjadi Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) akhir dekade 90-an.
Kami berdua banyak memperbincangkan soal masyarakat lokal, tanah dan hutan. Bahkan ia pernah meminta saya menjadi tim evaluator KPA pada akhir kepengurusannya. Sebuah pekerjaan yang sangat menantang.
Kami pun pernah bersama Chalid Muhammad dan Hendro Sangkoyo menghadap Presiden Abdurachman Wahid pada 2001. Kami menyerahkan sebuah teks berisi tentang bagaimana Mengelola Indonesia.
Sebuah pengalaman yang menakjubkan. Presiden memuji isi teks yang kami paparkan. Dan sekaligus memberikan catatan pada kondisi politik saat itu.
Nah. Beberapa minggu lalu, saya bertemu dengan Oji di Bali. Pada acara refleksi tahunan Yayasan Bambu Lestari.
Banyak percakapan yang terjadi. Salah satu yang menarik adalah tentang bagaimana kecemasannya melihat krisis ekologi, sosial dan ekonomi pada wajah anak-anak di pedalaman Papua.
Seperti biasa Oji selalu bergerak otaknya. Ia kemudian seperti menemukan sesuatu. Sesuatu yang membuat matanya berbinar-binar.
Ia bercerita tengan kepiawainya sebagai Psikolog. Ia bisa melihat dan merasakan apakah orang itu percaya diri atau minder.
Saya ajak mengisi Kelas Kreatif kali ini. Ia menyambut dengan semangat. Ia ingin berbagi tentang Psikologi Perubahan Sosial.
Menurut Psikologi, perubahan sosial dimulai dari perubahan personal yang berkomitment dan memotivasi komunitas mengapa perubahan sosial itu penting dilakukan.
Perubahan sosial adalah transformasi tatanan sosial di dalam komunitas dengan menciptakan pengaturan dan variasi baru pada kelembagaan, perilaku dan hubungan sosial.
Proses ini berproses secara evolutif atau membutuhkan waktu cukup panjang untuk berubah dari sebuah masyarakat lama menjadi masyarakat baru.
Dengan demikian, perkembangan psikologi menjadi kata kunci dalam perubahan sosial yang sukses.
Perubahan sosial selalu dimulai dengan pengkayaan informasi untuk membangkitkan kesadaran baru. Kesadaran baru atas realitas-realitas baru. Informasi dan kesadaran ini digunakan untuk mengambil keputusan sesuai skenario yang diyakini.
Informasi dan kesadaran baru ini bukan sekedar milik orang per orang melainkan menjadi keyakinan kolektif. Pada situasi inilah perillaku komunitas mengubah hal-hal yang dirasakan tidak sesuai dengan apa yang menjadi nilai-nilai baru.
Menurut Psikologi, perubahan sosial biasanya dimulai dari perubahan personal yang berkomitmen dan memotivasi komunitas mengapa perubahan penting harus dilakukan.
Bagaimana perubahan bisa memicu perubahan yang transformatif, perubahan kebudayaan dan perubahan organisasi, simak Kelas Kreatif #66 bersama seorang psikolog sosial dan aktivis perubahan sosial, Noer Fauzi Rachman pada Sabtu, 26 Februari 2021 mulai pukul 16:00 WIB.
Sampai jumpa di Kanal Youtube INSPIRIT.